Bagi masyarakat Indonesia, dunia investasi memang masih cukup awam untuk didalami, karena masih ada beberapa istilah yang terdengar asing di telinga mereka, dan salah satunya adalah istilah sleeping investor. Pada dasarnya, istilah ini akan sangat berkaitan dengan dunia investasi.
Umumnya, istilah ini akan digunakan pada jenis-jenis investasi yang berjangka panjang. Meski lebih sering dikaitkan dengan tipe investor, akan tetapi pada dasarnya istilah ini juga akan memiliki pengertian yang lebih jauh lagi. Untuk lebih jelasnya, informasinya akan ada di penjelasan berikut ini!
Daftar Isi
Pengertian Sleeping Investor
Istilah ini sering dikaitkan dengan seorang investor yang mampu menghasilkan keuntungan besar. Jadi, bisa dibilang bahwa sleeping investor adalah tipe investor jangka panjang yang selalu berhasil mendapatkan keuntungan besar tanpa harus melakukan banyak hal tertentu.
Nantinya, seorang investor yang berhasil mendapat julukan ini bukanlah seorang trader yang memanfaatkan fluktuasi harga harian. Selain itu, sleeping investor juga akan memiliki kondisi kesehatan psikologi yang cenderung stabil.
Sebab, seorang investor yang memenuhi kriteria ini tidak akan mudah stress dalam hal memantau pergerakan aset secara berlebihan seperti layaknya aktivitas trader harian. Maka dari itu, ada banyak investor yang ingin menjadi tipe seperti ini.
Cara Menjadi Sleeping Investor
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh setiap investor untuk bisa menjadi seperti ini. Dengan melakukan beberapa cara yang ada di bawah ini, semua orang dapat menjadi seorang sleeping investor yang berpengalaman dengan mudah, dan cara-cara tersebut adalah:
1. Kumpulkan Modal dengan Sebaik Mungkin
Langkah pertama yang bisa dilakukan dalam mewujudkan harapan ini adalah dengan mengumpulkan modal dalam bentuk finansial maupun non-finansial. Jika modal finansial akan berbentuk uang yang ditargetkan untuk membeli aset, sedangkan modal non-finansial tidak akan seperti itu.
Modal non-finansial akan berkaitan dengan kesiapan mental seorang investor dalam memasuki dunia investasi yang cukup berisiko. Sebenarnya, kesiapan ini tidak hanya berkaitan dengan mental dari seorang investor saja, tapi juga akan berkaitan dengan pengetahuan mengenai seluk-beluk bisnisnya.
Kembali lagi membahas tentang modal finansial dalam hal ini, untuk modal jenis ini seorang investor bisa menyiapkannya sejak jauh-jauh hari.
Selain itu, sekarang sudah ada banyak perusahaan sekuritas yang menawarkan modal kecil untuk memulai aktivitas ini. Nantinya, modal yang sudah disiapkan tersebut dapat dibelanjakan secara langsung atau menggunakan strategi dollar cost averaging.
2. Siapkan Sumber Pemasukan Lainnya
Pastikan modal atau uang yang diinvestasi bukanlah dana yang dihasilkan dari sebuah pinjaman atau dana yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam berinvestasi, penting untuk menggunakan dana yang disebut dengan “uang dingin” terlebih dahulu.
Sebab, terdapat sebuah istilah yang mengatakan bahwa trading for living tidak bisa dilakukan secara instan dan mudah. Untuk melakukan aktivitas ini, setiap investor dan trader akan membutuhkan waktu yang cukup lama, dan harus siap dalam menghadapi segala jenis risiko yang cukup besar.
Maka dari itu, sangat tidak disarankan untuk para investor pemula memulai aktivitas ini dengan menggunakan dana kebutuhan sehari-hari.
3. Pilih Saham dengan Fundamental Terjamin Baik
Untuk menjadi seorang sleeping investor, penting juga untuk memilih produk saham yang terjamin memiliki fundamental paling terbaik. Mengapa demikian? Sebab, produk saham yang memiliki fundamental terbaik seperti ini akan lebih mudah mendatangkan keuntungan yang berlimpah.
Pasalnya, investor jangka panjang seperti ini umumnya tidak mengandalkan perubahan harga harian untuk mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan harapannya. Maka dari itu, kondisi fundamental perusahaan pilihannya akan menjadi salah satu faktor penting dalam aktivitas yang dilakukannya itu.
Sementara itu, untuk memilih produk saham yang memiliki fundamental terbaik seperti ini, para investor dapat mempelajari terlebih dahulu indikator keuangan penting yang ada di dalamnya. Kemudian, investor baru bisa menerapkan semua indikator yang ada tersebut di laporan keuangan perusahaan.
Metode ini akan bertujuan untuk menyaring perusahaan mana yang memiliki kondisi fundamental terbaik. Maka dari itu, sebelum terjun ke dunia investasi saham penting untuk melakukan tahapan ini.
4. Mengetahui Pengelola dan Bidang Perusahaan Pilihan
Cara lain yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk menjadi investor jangka panjang adalah dengan mengenali pengelola dan bidang perusahaan pilihannya masing-masing. Dengan mengenali kedua hal ini, para investor dapat menilai kondisi fundamental dari sebuah perusahaan secara lebih baik lagi.
Selain itu, metode ini juga akan memiliki fungsi lainnya yang tidak kalah penting dalam dunia investasi itu sendiri. Ketika seorang investor mengenali bidang perusahaan yang dipilihnya, hal ini dapat membuatnya mampu menilai bagaimana pergerakan bisnis dalam perusahaan tersebut.
Sebab, tidak semua perusahaan akan memiliki alur pergerakan bisnis yang berkembang, karena tidak semua bidang bisnis akan memiliki jalan yang mudah untuk berkembang. Maka dari itu, jangan pernah lupa untuk melakukan cara ini sebelum masuk ke dunia investasi secara lebih dalam lagi.
5. Mulai dari Sekarang atau Secepatnya
Tidak ada kata nanti untuk menabung, sehingga tidak ada kata nanti juga untuk berinvestasi. Sebab, saat ini investasi juga dapat diibaratkan sebagai metode menabung yang lebih aman dan memiliki keuntungan yang lebih banyak.
Pada dasarnya, investasi tidak hanya membahas tentang uang saja, tapi waktu juga akan sangat berkaitan di dunia ini. Semakin cepat seseorang berinvestasi, maka semakin besar keuntungan investasi yang bisa didapatkannya.
Maka dari itu, tidak perlu mengundur-undur waktu lagi untuk memulai aktivitas menguntungkan ini. Setelah mempelajari dunia investasi dengan baik, semua orang bisa langsung memulainya dengan mudah.
Subscribe Sekarang
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Contoh Sleeping Investor yang Bisa Menjadi Inspirasi
Dengan mengetahui siapa contoh investor jangka panjang seperti ini, semua investor yang baru saja terjun ke dunia ini bisa menjadikannya sebagai inspirasi yang tepat untuk memulai aktivitas investasi yang menguntungkan ini.
Salah satu investor yang berhasil melakukan teknik ini dalam dunia investasinya adalah Lo Kheng Hong. Pria yang berasal dari Indonesia ini mulai fokus menjadi investor sejak tahun 1996, dan di tahun 2012 Lo Kheng Hong diberitakan berhasil memiliki aset saham senilai 2,5 triliun rupiah.
Di setiap kisah yang diucapkan oleh Lo Kheng Hong, tak jarang disebutkan istilah sleeping investor, sehingga tidak mengherankan jika istilah ini semakin populer di banyak kalangan.
Menurut Lo Kheng Hong, aktivitas investasi dapat membuat hidupnya menjadi lebih banyak waktu dan uang. Selain itu, aktivitas ini juga menjadikannya sebagai pribadi yang mandiri dalam segala halnya. Lo Kheng Hong telah terbebas dari bahaya utang sejak beberapa tahun yang lalu.
Kesibukan yang dimilikinya biasanya terlihat di hari Senin. Sebab, hari Senin merupakan batas waktu emiten merilis laporan keuangan per kuartalnya. Selain itu, Lo Kheng Hong akan terlihat seperti tidak memiliki kesibukan apapun.
Ingin belajar untuk menjadi sleeping investor secara lebih jauh lagi? Segera ikuti pembelajarannya di pipohargiyanto.com. Disini, segala jenis informasi terkait investasi akan disuguhkan dengan tatanan bahasa yang mudah dimengerti, sehingga Anda tidak akan kesulitan untuk memahaminya.