Payback period (PP) atau pengembalian modal merupakan salah satu istilah yang biasa digunakan dalam bidang ekonomi ketika seseorang terlibat dalam transaksi investasi. Istilah ini merujuk pada keterangan periode waktu pengembalian dana investasi yang dilakukan oleh investor.
Hasil dari penghitungan PP atau pengembalian modal ini akan sangat membantu para investor untuk menentukan suatu keputusan dalam berinvestasi. Untuk mengetahui pengertian PP dan cara menghitungnya, berikut ulasan selengkapnya.
Daftar Isi
Apa Itu Payback Period?
Seperti yang sudah diketahui, tujuan dari investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Bagi para investor, kurun waktu profit atau keuntungan ini tentunya menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan.
Untuk menyebutkan keterangan kurun waktu tersebut, para investor biasanya menggunakan istilah payback period. Payback period adalah periode pengembalian modal. Jadi, lamanya kurun periode pengembalian modal dari sebuah proyek ini akan menentukan ketertarikan investor.
Menurut pendapat Abdul Choliq, PP atau periode pengembalian modal adalah perkiraan jangka waktu pengembalian investasi melalui profit yang diperoleh. Sementara itu, menurut Kasmir dan Jakfar, PP merupakan cara untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi.
Bambang Riyanto juga berpendapat bahwa PP atau pengembalian modal merupakan suatu periode yang dibutuhkan untuk mengembalikan pengeluaran investasi melalui aliran kas netto atau dikenal dengan istilah proceeds. Ada beberapa indikator dari PP antara lain seperti berikut ini.
- Memilih proyek dengan PP tercepat di antara proyek-proyek lainnya.
- Proyek dengan PP tercepat merupakan proyek yang lebih menarik untuk dijadikan sebagai sasaran suntikan dana.
- Investor menggunakan metode PP untuk menentukan dan memutuskan apakah akan melakukan investasi atau tidak.
Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa PP atau pengembalian modal merupakan kisaran waktu atau periode tertentu yang dibutuhkan untuk memperoleh pengembalian nilai investasi yang diberikan di muka.
Cara Penghitungan Payback Period
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya bagaimana cara untuk mengetahui jangka waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam mengembalikan dana investasi sekaligus dengan profit atau keuntungannya. Nah, berikut rumus payback period (PP).
PP = Total Dana Investasi : Kas Netto
Jika dilihat dari formula rumus di atas, maka cara menghitung payback period melibatkan kas netto dari perusahaan yang dituju. Kas netto sendiri merupakan angka proceed atau aliran dana bersih setiap tahun yang menjadi hak perusahaan tersebut.
Jadi, bisa diartikan bahwa uang yang termasuk dalam kas sudah bebas dari kewajiban pembiayaan perusahaan lain seperti kompensasi, utang, pajak, bunga, dan lain sebagainya. Hasil pembagian dari total dana yang diberikan ditambah dengan kas netto ini, umumnya berupa desimal dalam satuan tahun.
Subscribe Sekarang
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Contoh Perhitungan Payback Period
Setelah mengetahui rumus penghitungan PP, beberapa orang mungkin masih bingung bagaimana cara penghitungan yang tepat. Berikut ini contoh menghitung PP.
1. Contoh Penghitungan PP Bagi Pebisnis
Dalam menghitung PP, para pebisnis biasanya menggunakan pendapatan yang didapatkan dari biaya berlangganan sejumlah user dan pengurangannya berdasarkan pengeluaran perusahaan.
Misalnya, sebuah perusahaan production house bekerja sama melalui investasi bersama dengan perusahaan media video on demand (VOD), maka pada tahun diperoleh angka Rp100.000.000 pada angka proceed atau aliran kas perusahaan VOD.
Sementara itu, uang yang disuntikkan oleh perusahaan production house sebesar Rp125.000.000. Dengan besaran dana tersebut, waktu yang diperlukan bagi perusahaan PH untuk memperoleh profit dari investasi tersebut yaitu sebagai berikut.
PP = Total dana investasi : kas netto
PP = Rp125.000.000 : Rp100.000.000
PP = 1,25 tahun atau 15 bulan
Dari rumus perhitungan di atas, maka PP yang dihasilkan yaitu 1,25 tahun atau 15 bulan. Dengan begitu, perusahaan PH akan memperoleh profit atau keuntungan dari dana yang diberikan setelah berinvestasi dengan jangka waktu 1 tahun 3 bulan di perusahaan media VOD terkait.
2. Contoh Penghitungan PP dalam Investasi Properti
Sampai saat ini, pasar properti memiliki banyak peminat terutama para investor untuk melakukan investasi. PP dalam investasi properti bisa dijadikan sebagai teknik atau metode bagi investor dalam memperkirakan periode pendapatan profit ketika menaruh modal pada properti yang dipilih.
Sebagai contoh misalnya seorang pebisnis independent melakukan pembelian properti senilai Rp200.000.000. Setelah itu, properti tersebut disewakan sehingga pebisnis tersebut akan mendapatkan pemasukan dari properti yang disewakan.
Namun, di sisi lain terdapat biaya yang harus dibayarkan seperti pajak dan dana perawatan properti. Nah, dari pendapatan dan pengurangan tersebut akan diperoleh kas bersih atau kas netto sebesar Rp75.000.000,00 sehingga PP atau periode uang investasi akan kembali yaitu sebagai berikut.
PP = Total dana investasi : kas netto
PP = Rp200.000.000 : Rp75.000.000
PP = 2,66 tahun
Dari penghitungan rumus di atas, pebisnis independent tersebut akan mendapatkan pengembalian modal setelah menghabiskan waktu sekitar 2,6 tahun atau kurang lebih 32 bulan. Apabila investor merasa PP tersebut terlalu lama, maka investor bisa menunda investasi terlebih dahulu.
Meski begitu, akan menjadi lebih baik jika fasilitas properti diperbaiki agar nilai jual yang dipatok bisa lebih tinggi dan investasi akan mendapatkan PP yang lebih singkat.
Manfaat Mengetahui Payback Period
Manfaat mengetahui cara penghitungan PP yaitu memudahkan investor dalam menentukan keputusan investasi. Tidak hanya itu saja, PP juga memiliki manfaat lainnya yaitu sebagai berikut ini.
- Untuk memperkirakan waktu yang tepat dalam memperoleh profit atau keuntungan.
- Untuk melakukan pemilihan proyek atau perusahaan yang tepat sehingga investasi yang dilakukan bisa mendapatkan profit sesuai ekspektasi.
- Untuk menimbang risiko yang mungkin terjadi selama berinvestasi pada suatu perusahaan atau proyek.
Kelebihan dan Kekurangan Payback Period
Setelah mengetahui rumus penghitungan dan manfaat dari PP, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki yaitu sebagai berikut ini.
-
Kelebihan PP
Dalam penghitungan PP atau pengembalian modal ini, ada beberapa kelebihan yang ditawarkan antara lain sebagai berikut.
- Rumus penghitungan PP sangat mudah untuk dipahami dan bisa digunakan untuk perhitungan sederhana dalam mengukur risiko investasi.
- PP bisa digunakan untuk melakukan penghitungan waktu yang dibutuhkan dalam memperoleh modal yang sudah terpakai.
- PP bisa digunakan untuk membandingkan 2 proyek atau perusahaan sekaligus. Jika PP lebih lama, maka proyek atau perusahaan tersebut bukanlah pilihan yang tepat untuk berinvestasi.
-
Kekurangan PP
Di samping menawarkan sejumlah kelebihan, PP juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan dari PP.
- Perhitungan PP yang cepat dan mudah dianggap terlalu sederhana.
- Perhitungan PP yang sederhana memungkinkan investor untuk lupa dalam menghitung biaya pendukung lainnya.
- Penghitungan PP hanya menunjukkan waktu pengembalian investasi saja, namun tidak bisa digunakan menunjukkan profit yang akan didapatkan oleh investor secara spesifik sehingga memungkinkan terjadi kerugian.
- Penghitungan PP kurang akurat dalam menghitung jumlah profit sehingga proyek dengan PP lebih cepat belum tentu memberikan profit yang lebih besar dalam jangka panjang.
Dengan mengetahui periode pengembalian modal atau payback period (PP), investor bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk balik modal. Karena nilai properti sangat bergantung pada PP, pastikan untuk memahami cara menghitung PP yang benar.