Ketika melihat sebuah bangunan toko, yang sering dipikirkan dalam benak kebanyakan orang adalah harga sewa. Komersial adalah sesuatu yang bisa menghasilkan keuntungan, termasuk dengan bangunan atau properti.
Bangunan komersial umumnya digunakan untuk tujuan bisnis agar bisa menghasilkan arus kas bagi pemiliknya. Bangunan komersial ini dapat mencakup properti industri, bangunan persewaan, toko, cafe dan ruang kantor.
Daftar Isi
Apa itu Komersial?
Komersial adalah sesuatu yang punya nilai jual-beli yang bisa dikatakan tinggi dan menghasilkan keuntungan. Komersial sendiri bisa diartikan sebagai hal yang berorientasi pada laba atau profit oriented.
Komersial merupakan setiap hal yang dilakukan oleh sekelompok orang atau kelompok dengan tujuan mempromosikan produk dan layanan kepada publik.
Nah, dalam hal yang berkaitan dengan properti, ada istilah dengan nama properti komersial yang secara eksklusif digunakan untuk tujuan bisnis atau untuk menyediakan ruang kerja daripada ruang pribadi untuk tinggal.
Mengenal Properti Komersial
Bangunan komersial merupakan properti yang bisa menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. Properti biasanya akan disewakan. Umumnya, properti komersial adalah bangunan non-perumahan, meskipun beberapa mendefinisikannya lebih sempit sebagai properti nirlaba.
Ada banyak jenis bangunan komersial yang bisa mencakup apa saja mulai dari bangunan toko dengan etalase kecil hingga gedung apartemen sampai pusat perbelanjaan.
Bahkan bangunan seperti kos-kosan maupun penginapan juga bisa diartikan sebagai unit komersial karena juga menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya.
Jenis Properti Komersial
1. Ruko
Ruko adalah bangunan yang terdiri dari rumah dan toko. Ruko bisa dimanfaatkan sebagai kantor, tergantung pada tujuan orang yang menyewa. Biasanya bangunan ruko ini memiliki dua lantai, untuk lantai dasarnya digunakan sebagai toko, dan yang lantai dua tempat tinggal.
Bangunan ruko sendiri lebih banyak ditemukan di kota ataupun perumahan. Pada umumnya ruko ini dibangun berderetan, dan lokasinya sering di pinggir jalan besar.
2. Penginapan
Bangunan komersial selanjutnya adalah penginapan yang sengaja disewakan untuk mereka yang memang butuh akomodasi saat berlibur atau memang ada keperluan lainnya.
Ada beberapa contoh bangunan penginapan yang biasanya memiliki nilai untung tinggi, seperti :
- Cottage
- Villa
- Hotel
- Wisma Tamu
- Guest house
- Homestay
3. Kos-kosan
Hampir sama dengan penginapan, bangunan satu ini juga memiliki keuntungan meski tidak disewakan untuk tujuan bisnis. Kos-kosan sendiri merupakan sebuah jasa yang menyediakan kamar untuk mahasiswa, pasutri atau karyawan tinggali.
Adapun metode pembayaran dari kos-kosan sendiri umumnya adalah bulanan. Bisnis kos-kosan sendiri lebih banyak disukai karena punya keuntungan yang stabil, selama lokasinya strategis, seperti dekat dengan kampus atau area perkantoran.
4. Perkantoran
Gedung perkantoran menjadi salah satu jenis properti komersial yang bisa disewakan. Ada berbagai macam ruang kantor yang dirancang untuk berbagai jenis penyewa.
Secara tradisional, gedung perkantoran dibagi menjadi dua kategori: properti perkotaan, yang biasanya berupa gedung pencakar langit dan properti bertingkat tinggi. Kedua adalah properti di pinggiran kota, yang cenderung lebih kecil dan biasanya disewakan kepada startup atau bisnis-bisnis kecil.
Faktor terpenting dalam membuat gedung perkantoran memiliki nilai sewa tinggi adalah ketika lokasi yang dimiliki strategis dan dekat dengan fasilitas publik.
5. Pertokoan
Pertokoan sendiri sebenarnya adalah bagian dari ritel dengan kategori yang cukup luas, mencakup berbagai bisnis yang mencakup segala sesuatu mulai dari department store dan toko besar seperti Alfamart, Indomaret, bank, restoran, toko obat, dan banyak lagi.
Berbeda dengan ruko, tentu saja pertokoan ini hanya digunakan sebagai toko saja, atau tidak disertai dengan rumah sebagai tempat tinggal.
Subscribe Sekarang
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Keuntungan dan Risiko Berinvestasi di Properti Komersial
Tentu saja saat memutuskan untuk berinvestasi ke properti yang sifatnya komersial, akan ada keuntungan dan kerugiannya.
Properti komersial biasanya memiliki pengembalian tahunan dari harga pembelian antara 6% dan 12%, tergantung pada lokasi, ekonomi saat ini, dan faktor eksternal (seperti pandemi).
Angka keuntungannya jauh lebih tinggi daripada properti rumah yang hanya punya angka return 1-4% saja. Selain itu, harganya juga selalu naik sewaktu-waktu daripada perumahan.
Pemilik bisa meminta laporan laba rugi penyewa saat ini dan menentukan berapa harga yang harus didasarkan jika ada yang menyewa lagi dan penyewa sebelumnya memutuskan tidak lanjut.
Meskipun ada banyak alasan positif untuk berinvestasi di real estat komersial daripada perumahan, ada juga kerugian yang perlu dipertimbangkan.
Apabila seseorang memiliki bangunan ritel komersial dengan lima penyewa misalnya, maka akan ada lebih banyak hal untuk dikelola dan hal itu bisa memusingkan jika tidak diatur dengan baik.
Selanjutnya, membeli unit komersial membutuhkan investasi awal yang lebih besar. Memperoleh properti komersial biasanya membutuhkan lebih banyak modal di awal. Kerugian yang terakhir adalah butuh biaya pemeliharaan yang tinggi.
Mengingat properti yang dimaksudkan adalah disewa untuk penggunaan komersial, maka bangunan memiliki lebih banyak pengunjung sehingga bisa berpotensi mengalami kerusakan lebih besar.
Tips Sebelum Membeli Properti Komersial
1. Pilihlah Lokasi dengan Hati-hati
Memilih lokasi ketika hendak berinvestasi pada properti komersial perlu dilakukan dengan banyak pertimbangan. Salah satu yang perlu diperhatikan tentu saja adalah lokasi.
Lokasi akan menentukan banyak tidaknya orang yang ingin datang menyewa. Memilih lokasi properti komersial sendiri tidak harus yang dekat di pusat kota.
Hal yang paling penting adalah lokasi tersebut punya akses ke transportasi publik baik itu jalan tol, halte bus sampai dengan kereta.
2. Mengutamakan Logika
Merupakan hal yang sangat penting untuk tetap mengutamakan logika ketika memutuskan untuk membeli unit properti yang menjadi aset bisnis..
Apabila bisnis masih berskala kecil, ada baiknya jika menyewa ruko kecil maupun ruangan kecil untuk bisnis. Jika ingin membeli properti yang lebih besar, sebaiknya kelola terlebih dahulu keuangan yang ada sampai akhirnya siap untuk berinvestasi pada properti yang lebih luas.
3. Survei Sebelum Memutuskan untuk Beli
Sekalipun saat ini semuanya lebih dimudahkan dengan teknologi dan siapapun bisa melihat incaran unit propertinya melalui online, ada baiknya tetap melakukan survei secara langsung.
Melakukan survei secara langsung bisa memberi banyak pertimbangan apakah unit layak untuk dibeli ataupun tidak. Jadi, selalu usahakan untuk survei tempatnya secara langsung sebelum akhirnya memutuskan untuk beli unit tersebut atau tidak.
4. Buat Anggaran Dengan Matang
Tips terakhir dalam berinvestasi ke bangunan komersial adalah dengan mempertimbangkan anggaran yang dimiliki. Buatlah anggaran dengan sematang mungkin agar tidak salah dalam membeli properti.
Anggaran yang tidak dibuat dengan matang dan terkesan terburu-buru hanya akan merugikan untuk jangka panjang. Jadi selalu perhatikan dengan baik anggarannya.
Alasan terbaik untuk berinvestasi dalam properti yang komersial adalah potensi penghasilannya yang tinggi. Properti merupakan hal yang sangat bernilai dan punya keuntungan tinggi jika bisa menemukan lokasi tepat.
Bagi yang ingin belajar seputar investasi Alfamart dan bingung mencari kawasan pertokoan yang strategis, maka bisa belajar di pipohargiyanto.com!