Properti sering dinilai sebagai investasi yang menguntungkan, mengingat harganya selalu naik dari waktu ke waktu. Sayangnya, sejumlah orang yang tertarik bisnis ini terhambat oleh modal. Melalui kerjasama properti, siapa saja kini bisa mulai berbisnis properti, walau modalnya tak terlalu besar.
Selain membantu dalam hal modal, bekerja sama dengan pihak lain dapat memupuk hubungan kemitraan yang baik. Seandainya ada masalah yang rumit, akhirnya bisa diselesaikan secara bersama-sama. Buat yang tertarik memulai bisnis ini, pastikan pelajari dasar-dasarnya di bawah ini!
Daftar Isi
Cara Membangun Bisnis Kerjasama Properti
Langkah pertama dalam memulai bisnis properti tentu memahami hal-hal yang perlu dipersiapkan. Semua pebisnis properti sukses semulanya berada di posisi yang sama, yaitu sama-sama dimulai dari nol. Untuk menjadi pebisnis properti andal ikuti panduannya sebagai berikut:
1. Belajar Bisnis Properti
Memulai bisnis ini tidak akan cukup kalau hanya mengandalkan modal besar. Modal tidak akan mengatasi kemungkinan masalah yang terjadi kedepannya.
Setiap pebisnis perlu memahami seluk beluk bisnisnya, begitu pun dengan properti. Pelajari apa yang dibutuhkan masyarakat, lokasi pemukiman yang potensial, serta solusi-solusi kreatif dalam mengatasi permasalahan yang ada.
2. Perhatikan Perkembangan Pasar
Pebisnis kerjasama properti perlu aktif memantau perkembangan pasar saat ini. Ada banyak caranya, salah satunya dengan mengecek iklan-iklan yang ada di media digital maupun media cetak. Iklan tersebut dapat membantu membentuk sistem pemasaran efektif sesuai target pasar yang dituju.
3. Interaksi dengan Orang Sekitar
Bagaimana seseorang bisa tahu apa masalah yang dihadapi masyarakat? Untuk mengetahui jawabannya bisa dilakukan melalui wawancara atau interaksi sosial.
Dekati orang-orang di sekitar dan cari tahu seperti apa rumah yang mereka butuhkan, harga yang ideal dan lain sebagainya.
4. Ajak Kerja Sama
Seandainya sudah mendapatkan kebutuhan rumah pembeli, langkah berikutnya adalah menemukan penjual yang menawarkan rumah sesuai kebutuhan pembeli.
Ajak pihak penjual untuk kerjasama properti. Jika mau, pastikan mengecek detail informasi properti sebelum mengikat perjanjian.
5. Menawarkan ke Target Pasar
Sudah memiliki ikatan kerja sama? Waktunya pasarkan properti ke target pasar potensial. Pelajari teknik-teknik marketing untuk meyakinkan target agar mau membelinya. Biasanya, caranya mencakup riset terhadap kebutuhan calon pembeli serta latar belakangnya.
6. Membangun Tim
Untuk mempermudah kerjasama properti, sebaiknya bangun tim agar pekerjaan semakin lancar dan efisien. Tunjuk anggota tim dan berikan mereka masing-masing tugas, misalnya mengurus administrasi, pemasaran, dan masih banyak lagi.
7. Buat Website
Website akan memperluas jangkauan pemasaran, serta memperkuat merek. Oleh karena itu, membuat website adalah hal yang perlu diperhatikan ketika mau berbisnis properti. Dengan cara ini, pembeli bisa dipertemukan dengan penjual secara online.
Pastikan desain website terlihat profesional. Tambahkan foto-foto properti untuk memikat perhatian pengunjung, serta tambahkan logo merek agar mudah diingat oleh calon pembeli.
8. Jangan Berhenti Bangun Relasi
Relasi menduduki posisi penting pada kerjasama properti. Semakin luas jejaring relasinya, ada peluang bagi merek properti untuk bisa dikenal luas.
Relasi yang luas juga memungkinkan pebisnis properti untuk menemukan hubungan kerja sama yang lebih menguntungkan.
Subscribe Sekarang
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Tipe-tipe Bisnis Kerjasama Properti
Dengan adanya hubungan kemitraan, siapa saja tanpa modal bisa menjalankan bisnis properti. Kuncinya, harus aktif membangun jaringan sosial. Terlepas dari itu, inilah beberapa tipe-tipe bisnis properti yang dapat dijalankan secara bersama:
1. Saham Properti
Saham termasuk sebagai salah satu investasi yang diminati saat ini. Tahukah bahwa ada saham yang bergelut di bidang properti? Untuk itu, pilih perusahaan pengembang properti. Cara kerjanya pun sama seperti saham pada umumnya.
Setelah mendapat hak kepemilikan dari perusahaan yang dipilih, keuntungan akan tetap mengalir. Keuntungan yang didapatkan pun terbagi menjadi dua, yaitu capital gain dan dividen. Tinggal tentukan, mana perusahaan yang diinginkan.
Silakan cek daftarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nantinya calon investor diminta untuk membuat rekening efek baru di sekuritas. Sedangkan modal yang dibutuhkan bervariasi. Minimal pembelian yaitu 100 lembar atau 1 lot, dengan harga per lembarnya yaitu mulai dari 50 perak hingga puluhan ribu.
2. Build, Operate,and Transfer (BOT)
Bentuk kerjasama properti ini bisa dijadikan pilihan, khususnya untuk yang tidak memiliki lahan yang cukup untuk dijadikan bangunan. Sistemnya, BOT akan melobi pemilik tanah kosong yang mau menawarkan lahannya untuk diajak bermitra.
Proses lobi ini tidak terlalu rumit, hanya terdiri dari dua tahapan, yaitu tahapan operasional dan tahapan transfer. Nantinya, pemilik lahan kosong akan diajak bekerja sama pada tahap operasional.
Di tahap ini sudah terbentuk kesepakatan agar pemilik tanah mau menyerahkan lahannya dalam jangka waktu tertentu. Setelah perjanjian berhasil disepakati kedua belah pihak, pihak yang mengajak bekerja sama bisa mulai membangun pada lahan tersebut.
Bangunan kemudian dikembalikan kepada pemilik tanah secara sepenuhnya dan ini terjadi pada tahap transfer. Pemilik tanah bisa menjual bangunan tersebut, kemudian keuntungan dari penjualan dibagi dua kepada pemilik lahan dan mengajak bekerja sama sesuai perjanjian di awal.
3. Peluang Usaha (Business Property)
Dilihat dari cara kerjanya, sistem ini mirip dengan waralaba atau franchise. Hanya saja, persyaratan yang berlaku lebih fleksibel dan tidak terlalu ketat. Peluang usaha, sering juga disebut sebagai Business Opportunity, merupakan bentuk kerja sama yang mengikat suatu merek.
Seseorang yang mempunyai merek tertentu, menyewakan merek tersebut ke orang lain agar dioperasikan. Nantinya ada bagi hasil dari operasional tersebut. Ini bisa dilakukan apabila mau menjalankan bisnis developer properti.
Mengapa demikian? Ketika menyewa merek yang sudah terkenal, orang-orang akan lebih percaya membeli properti dari merek tersebut. Soalnya, masih menjadi tantangan tersendiri dalam mendongkrak kepercayaan pelanggan melalui merek properti baru.
Memang kurang menguntungkan bagi pihak penyewa merek, karena harus bergantung pada merek tersebut. Tetapi ini bisa jadi langkah awal sebelum fokus mengembangkan merek sendiri.
4. Joint Venture
Joint venture merupakan salah satu bentuk kerjasama properti yang lumrah dilakukan oleh sejumlah orang. Cara kerjanya, beberapa pemodal saling patungan untuk menjalankan bisnis properti. Patungan ini pun dibuat dalam bentuk perjanjian yang legal.
Sistem keuntungannya yaitu bagi hasil. Namun bukan hanya untungnya saja yang ditanggung bersama, kerugian pun juga.
5. Penyewaan Lahan Kosong
Lahan kosong memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan menjadi bisnis properti. Jika mengalami keterbatasan modal, lahan tersebut dapat disewakan kepada pihak yang mau membangun. Misalnya, membangun menjadi tempat usaha.
Bisnis properti ini sangat bagus apabila tanah berada di lokasi yang strategis, seperti dekat pemukiman, pinggir jalan besar, atau dikelilingi oleh tempat kuliner dan hiburan. Lahan di pedesaan juga dapat disewakan menjadi area pertanian, peternakan, atau kolam ikan.
Lahan bisa disewakan dalam tarif tertentu selama jangka waktu yang disepakati bersama. Nantinya, pihak penyewa lahan yang menanggung semua pembangunan secara sendiri.
Kendala paling umum dalam memulai bisnis properti adalah modal. Namun, kerjasama properti bisa mengatasi masalah tersebut. Kini, siapa pun berpeluang sukses menekuni bisnis ini tanpa modal besar. Pelajari juga informasi bisnis properti terlengkap dan terbaru lainnya di pipohargiyanto.com.