Bagi para pelaku usaha yang sudah berkecimpung di dunia bisnis selama beberapa tahun, istilah income pasti sudah tidak terdengar asing lagi. Pada dasarnya, income adalah sama saja dengan istilah pendapatan yang tentunya sangat berkaitan dengan dunia bisnis.
Nantinya, income akan berhubungan dengan profitabilitas suatu perusahaan secara keseluruhan dan memperhitungkan uang yang masuk/mengalir dalam kas perusahaannya. Selain itu, hal ini juga akan dibatasi dengan periode waktu tertentu, sehingga pelaku usaha harus bisa menghitungnya secara tepat.
Daftar Isi
Pengertian Income
Tak jarang dari beberapa orang yang mencoba mencari tahu tentang apa itu income. Pada dasarnya, income adalah pendapatan yang mengacu pada profit perusahaan. Nantinya, income juga akan mencakup perhitungan semua uang yang masuk dan keluar dari suatu perusahaan.
Selain itu, untuk pendapatan yang terjadi dalam sebuah bisnis ini nantinya akan melibatkan beberapa perhitungan tertentu yang mencakup berapa banyak pendapatan yang berhasil diraih perusahaan. Tak hanya itu saja, income atau pendapatan juga akan menunjukkan aliran dana lainnya milik perusahaan.
Dengan begitu, bisa dipastikan bahwa pendapatan di dalam dunia bisnis akan mewakili jumlah uang aktual yang berhasil didapatkan perusahaan dan sampai saat itu juga tersedia dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Nantinya, income akan tergantung pada pendapatan dan laba milik perusahaan, dan hal ini juga dapat menjadi representasi dari jumlah uang yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham perusahaan tersebut.
Dengan melihat penjelasan di atas, bisa dipastikan bahwa peran income adalah untuk menginvestasikan dana ke dalam perusahaan tersebuti, dan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan serta perkembangan produksi dalam perusahaan secara lebih lanjut lagi.
Cara Menghitung Income secara Tepat
Pada dasarnya, semua pelaku usaha yang ada di Indonesia memiliki kewajiban untuk bisa menghitung income secara tepat. Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa di antaranya yang merasa bingung dengan cara tepat menghitung income tersebut.
Untuk membantu para pelaku usaha dalam mengetahui cara tepat menghitung income, disini kami akan membagikan rumus lengkapnya, yang antara lain:
Income = Penghasilan Tahunan – (Pajak Langsung + Pengurangan Lain)
Yang dimaksud dengan penghasilan tahunan disini adalah penghasilan kotor yang berhasil diperoleh perusahaan selama 1 tahun penuh. Sedangkan yang dimaksud dengan jenis pengurangan lain dalam rumus tersebut bisa mencangkup iuran wajib seperti BPJS Kesehatan untuk karyawan.
Sebagai contoh, misal ada seorang karyawan atau petinggi yang menerima gaji kotor sebesar Rp. 96.000.000,00 per tahunnya, dengan penghasilan bulanan sebesar Rp. 8.000.000,00. Kemudian, karyawan tersebut memiliki kewajiban untuk membayar pajak kendaraan sebesar Rp. 2.000.000,00.
Tak hanya itu saja, ada tagihan atau pengeluaran jenis lainnya yang harus dibayarkan oleh penerima gaji tersebut, yaitu untuk iuran BPJS Kesehatan yang sebesar Rp. 150.000,00 per bulannya. Dengan demikian, maka perhitungan yang bisa diterapkan adalah seperti berikut ini:
Rp. 8.000.000,00 (Rp. 2.000.000,00 + Rp. 150.000,00) = Rp. 5.850.000,00
Subscribe Sekarang
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Perbedaan Income dan Revenue yang Sering Dianggap Sama
Tak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya income dan revenue saling berbeda satu sama lain. Meski revenue dan income adalah pendapatan yang diraih oleh sebuah perusahaan atau perorangan tertentu, tetapi untuk income sendiri merupakan hasil kelebihan yang diperoleh dari revenue.
Biasanya, kedua jenis istilah ini tidak hanya sering dibahas dalam dunia bisnis saja, tapi di dalam dunia akuntansi juga sering dibahas dengan pembahasan yang hampir bersamaan. Maka dari itu, penting untuk diketahui apa saja sebenarnya perbedaan yang dimiliki income dan revenue, yaitu:
1. Menurut Pengertiannya
Untuk membahas tentang perbedaan kedua istilah ini secara mudah, akan lebih baik jika seseorang memahami terlebih dahulu pengertian dari kedua istilah yang sangat berkaitan dengan pendapatan perusahaan ini.
Jika pengertian income sudah dibahas di salah satu bagian artikel ini, untuk pengertian revenue sendiri adalah pendapatan yang berhasil diterima perusahaan melalui hasil penjualan produk, baik berupa barang maupun jasa, dari konsumen dan dapat dipastikan tidak berasal dari penanaman modal.
Jika diartikan secara lebih sederhana, maka revenue dapat diibaratkan sebagai jumlah keuntungan yang didapatkan secara bersih oleh pelaku usaha itu sendiri. Nantinya, revenue juga akan dibagi menjadi 2 jenis, yang antara lain adalah:
- Operating revenue. Revenue yang berhasil didapatkan langsung dari inti perusahaan seperti penjualan produk maupun penawaran jasa yang tersedia.
- Non-operating revenue. Revenue yang berhasil didapatkan langsung dari sumber penghasilan tambahan, misal seperti bunga deposito bank, keuntungan saham, dan beberapa aktivitas bisnis jenis lainnya yang tidak kalah menguntungkan.
2. Cara Menghitung
Tidak hanya memiliki perbedaan pada pengertiannya saja, tapi kedua istilah dalam dunia bisnis dan akuntansi ini juga akan memiliki perbedaan pada cara menghitungnya. Dikarenakan kedua istilah ini pada dasarnya saling berbeda, tentu tidak mengherankan jika cara menghitungnya pun saling beda.
Cara menghitung income sering dikatakan lebih sulit dibanding ketika menghitung revenue. Namun, seperti yang sudah kami bahas di beberapa paragraf sebelumnya, bahwa cara menghitung income sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dilakukan.
Untuk cara yang ada di atas adalah cara menghitung income yang paling sederhana. Karena sekarang cara menghitung income sudah dibahas, maka sudah waktunya untuk membahas tentang cara menghitung revenue, yaitu:
- Revenue Produk = Jumlah produk yang berhasil terjual dikalikan dengan harga rata-rata produk itu sendiri.
- Revenue Jasa = Jumlah pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan dikalikan dengan harga rata-rata layanan yang berhasil tersalurkan tersebut.
3. Menurut Sumbernya
Jika income bersumber dari hasil bisnis atau perusahaan saja, untuk revenue tidak hanya bersumber dari hasil penjualan perusahaan saja. Sumber revenue tergolong lebih beragam, seperti bunga deposito bank maupun keuntungan-keuntungan sejenis ini lainnya.
Untuk income sendiri berasal dari hasil penjualan perusahaan yang akan dihitung secara keseluruhan. Nantinya, nilai dari income itulah yang akan menjadi pendapatan perusahaan tersebut.
Dengan melihat penjelasan di atas, bisa dipastikan bahwa kedua istilah ini sangat berbeda satu sama lain, sehingga para pelaku usaha wajib berbekal ilmu yang tepat untuk membedakan kedua istilah dalam bisnis tersebut.
Lebih Untung Income atau Revenue?
Pertanyaan seperti ini sudah menjadi hal yang wajar untuk dipertanyakan oleh para pelaku usaha di bidang apapun itu, karena ada beberapa pelaku usaha yang sering mengalami kesulitan untuk memilih salah satu jenis pendapatan tersebut.
Pada dasarnya, nilai income adalah berada di tingkat yang jauh lebih baik. Sehingga, income akan lebih sering disarankan untuk dipertimbangkan oleh para pelaku usaha. Ketika nilai saham mengalami peningkatan, maka nilai income pun akan meningkat juga.
Kendati demikian, hal ini tidak membuat revenue pantas untuk diabaikan. Sebab, nilai revenue akan sangat dibutuhkan ketika perusahaan hendak memilih partner untuk kegiatan investasi tertentu. Nantinya, untuk memperoleh income yang tepat dibutuhkan proses perbandingan yang akurat.
Sebagai seorang pelaku usaha yang cerdas, memahami tentang apa yang dimaksud dengan income memang sudah menjadi hal yang wajar. Sebab, income adalah salah satu faktor terpenting dalam perkembangan bisnis pada perusahaan tertentu.