Ketika Startup hotel budget, airy tutup, apa yang harus dilakukan?
Halo teman-teman, hari ini saya akan share rencana dan sikap saya ketika 1 startup virtual hotel besar, Airy tutup dan mengakhiri kerja sama dengan saya.
Bagi teman-teman yang baru pertama kali datang ke website ini, perkenalkan, saya Pipo Hargiyanto. Saya adalah investor properti. Properti yang saya sukai adalah properti yg menghasilkan passive income. Seperti kos, ruko yang disewakan, dan yang paling saya sukai adalah minimarket.
Sejak saya membaca buku “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki pada tahun 2001, saya mulai terinspirasi untuk berinvestasi properti. Saya mulai membeli properti pada tahun 2008, hingga hari ini saya sudah memiliki 29 minimarket waralaba dan 3 hotel yang tersebar dari Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi.
Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, ada baiknya kia berkenalan terlebih dahulu. Silahkan teman-teman tulis dulu asal kota tempat teman-teman tinggal di kolom komentar.
Krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang awalnya terlihat biasa-biasa saja, ternyata benar-benar memberikan efek yang sangat besar bagi dunia bisnis. Pemberlakuan PSBB membuat orang-orang mengurangi aktivitas di luar rumah. Orang-orang yang ingin pergi ke luar kota untuk urusan bisnis jadi tertunda, rencana untuk berlibur tidak bisa dijalankan, bahkan mudik juga tidak bisa dilakukan.
Akibatnya, bisnis perhotelan menjadi sangat menderita. Okupansi hotel-hotel saya yang biasanya mencapai 80-90%, mendadak tinggal 0-10%, bahkan tidak sedikit yang harus tutup. Hal ini terjadi karena market mengecil. Bahkan salah satu startup hotel, mengalami penurunan omzet lebih dari 95%… wow.
Maka saya tidak heran ketika ada startup hotel yang memutuskan untuk memberhentikan operasionalnya. Mereka sudah memberikan info ke saya sejak pertengahan April lalu dan sudah mengirim email resmi ke saya, bahwa mereka akan stop operasional mulai 31 Mei. Saya juga mengecek website milik startup tersebut, memang sudah tidak bisa melakukan order untuk tanggal 1 Juni. Jadi sudah confirmed bahwa benar-benar stop operasional.
Sebenarnya sayang juga ya, network dan sistem sudah terbangun, tapi kok malah berhenti. Semestinya mereka bisa tetap menjalankan operasional dengan seminimal mungkin. Tapi kembali lagi, itu hak management untuk memutuskan. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk management perusahaan dan teman-teman yang bekerja di sana. Semoga bisa sukses di kemudian hari.
Bagaimana kondisi bisnis dan investasi teman-teman saat ini? Apakah terpengaruh?
Bila terpengaruh, silakan tulis di kolom komentar. Dengan itu mungkin kita bisa saling berdiskusi.
Salah satu kunci sukses manusia adalah ketika kita bisa bergaul dengan sesama manusia serta bertukar pikiran atau ide, iya kan?
Sejarah Saya Bekerja Sama dengan Airy
Properti pertama yang saya beli di tahun 2008 saya fungsikan menjadi sebuah kos-kosan. Setelah saya menjalaninya, ternyata mengurus kos itu susah dan menjengkelkan. Banyak sekali tingkah-tingkah dari para penghuni kos. Contohnya, ada yang pulang kemalaman, tidak dibukakan pintu, malah telfon ke saya. Ada lagi yang nelfon saya pada jam 3 dini hari karena kecurian. Beda cerita lagi, ada yang jam 6 telfon karena air macet. Saya tugasin pengurus kos untuk mengurus kos-kosan saya, pengurusnya malah kabur. Yasudahlah, saya rasa usaha kos-kosan ini tidak cocok untuk saya.
Makanya tahun 2009 saya beralih ke Indomaret dan tidak menambah kos lagi. Baru di tahun 2017, setelah bertemu operator ini (Airy), saya merubah kos saya menjadi hotel budget. Saya puas karena tidak perlu dipusingkan untuk mengelola. Karena alasan itu, saya mau menambah kos/hotel lagi.
Dengan sistem yang telah dibuat oleh operator, kita tinggal memantau, siapa yang reserve, siapa yang chek in/out. Order juga dicarikan oleh management, bahkan pembukuan juga dibuatkan. Selama ini, mereka mengelola hotel saya, jadi saya tidak pusing.
Nah sekarang karena Airy tutup, saya harus berfikir, kedepannya mau gimana?
Pertama, selesaikan kerja sama.
Kedua, jelas saya akan memastikan bisnis ini harus jalan terus karena saya yakin, begitu krisis lewat, hotel budget akan cepat sembuh, kenapa?
Karena ini kebutuhan mendasar, orang-orang tetap butuh hotel. Perusahaan akan cut cost karena baru sembuh dari krisis, tapi tetap butuh perjalanan dinas, maka hotel budget adalah solusinya.
Begitu pula dengan wisatawan, akibat Covid-19 ini, banyak orang yang sudah suntuk di rumah dan ingin jalan-jalan. Jadi begitu pandemi ini selesai, maka wisatawan akan mulai berwisata lagi, dimulai dari luar kota dulu, lama-lama ke luar negeri ketika sudah normal lagi. Kita doakan ya, semoga pandemi ini cepat berakhir.
Ketiga, supaya bisnis tetap jalan, maka saya akan mulai belajar hal baru. Saya akan belajar mengelola hotel, meskipun untuk jangka panjang saya tetap ingin dikelola operator. Tapi untuk jangka pendek, mungkin saya atau tim saya yang akan mengelola hotel-hotel tersebut.
Keempat, mungkin saya akan terbuka untuk bekerja sama dengan operator lain atau mungkin saya bikin sendiri ya… hahaha. Belum kepikiran sih, tapi semua kemungkinan ini bisa saja terjadi. Untuk itu saya mengajak teman-teman yang mempunyai hotel/kos untuk membuat grup. Di grup tersebut kita bisa berdiskusi dan mencoba bersinergi.
Bagi orang negative, melihat kesempatan sebagai masalah, sedangkan orang positif melihat masalah sebagai kesempatan.
Lalu Angsurannya Bagaimana?
Untuk angsuran, saya telah melakukan restruktur. Sebagian bank yang saya pakai sudah menyetujui, jadi angsuran sudah turun 52%, target saya bisa turun sampai 60%, kurang sedikit lagi. Apalagi ada info bahwa pemerintah akan membantu subsidi bunga 3% untuk UMKM… wow, terima kasih sekali pemerintah.
Untuk teman-teman yang belum melakukan restruktur, terutama yang bisnisnya terpengaruh selama masa pandemi ini, silahkan segera menghubungi bank masing-masing dan mengajukan restruktur.
Demikianlah sharing saya hari ini tentang hotel budget Airy yang tutup. Bagaimana pendapat teman-teman? tulis di kolom komentar yuk agar kita bisa saling berdiskusi.
Salam passive income property,
PIPO Hargiyanto