Modal Investasi Terbatas? Gunakan Strategi Investasi Cerdas Ini

Banyak orang yang berlomba-lomba untuk berinvestasi. Peminatnya tidak didominasi oleh mereka yang tua saja. Generasi muda juga tak mau kalah. Istilah investasi cerdas kian ramai dibicarakan. Baik di kalangan investor tua maupun muda (pemula). 

Memang, apa yang dimaksud dengan investasi cerdas? Bagaimana strateginya? Daripada penasaran, mari simak pembahasan berikut. 

Pengertian Umum

Investasi cerdas adalah istilah untuk mendefinisikan strategi investasi agar menghasilkan keuntungan maksimal yang berada di bawah kendali individu itu sendiri.

Singkatnya, strategi ini menawarkan margin keuntungan yang menjanjikan meskipun bantalan keuangannya terbilang rendah.

Di pasar ada banyak jenis instrumen investasi, seseorang harus mempunyai tujuan investasi yang jelas agar dapat dibentuk strategi dan rencana yang sesuai.

Strategi Investasi Cerdas

Dahulu investasi identik dengan dana persiapan menghadapi kehidupan di usia senja. Seiring investasi kian lumrah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, investasi bukan lagi sesuatu yang eksklusif. 

Pekerja dengan penghasilan terbatas kini dapat berinvestasi dengan mudah. Berkat luasnya peluang investasi, siapa saja berkesempatan untuk berinvestasi. 

Strategi investasi yang tepat membantu memudahkan tercapainya tujuan investasi. Dilansir dari web Binus University, berikut adalah hal-hal yang wajib terpenuhi dalam menyusun strategi investasi:

1. Pahami Risiko Instrumen Investasi

Setiap instrumen investasi mempunyai risiko yang berbeda-beda. Sebelum langsung menentukan instrumen yang diinginkan, pahami terlebih dulu risiko yang mungkin dapat terjadi.

Baca Juga  4 Rekomendasi Investasi Aman Terpercaya dan Menguntungkan

Biasanya, semakin tinggi keuntungan, risikonya juga semakin tinggi. Begitupun sebaliknya. Jadi jangan langsung tergiur dengan potensi margin profitnya.

Bagi investor pemula, sebaiknya pilih instrumen yang mudah dipahami dan minim risiko. Namun jika sudah yakin dan siap atas kerugian, tak ada salahnya mengundi nasib dengan mengambil instrumen dengan return tinggi. 

2. Kuasai Instrumen yang Dipilih

Selain memahami risiko kerugian instrumen, seorang investor juga wajib menguasai hal-hal yang berkaitan dengan instrumen yang dipilih.

Ambil contoh saham. Hal pertama yang perlu didalami adalah informasi seputar perusahaannya, meliputi informasi tentang performa di lima tahun sebelumnya, siapa saja yang terdapat di dalam susunan direksi, serta kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.

Contoh lainnya adalah emas. Pahami kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjual emas. Investasi deposito juga serupa, ada strategi tertentu yang dapat digunakan untuk meraih keuntungan lebih besar.

Intinya, pahami mekanisme instrumen evaluasi sebelum membelinya. Dengan demikian strategi yang disusun berpeluang menghasilkan lebih banyak profit.

3. Pilih Tujuan Investasi

Tujuan investasi harus jelas. Sering kali hal ini dilupakan, beberapa orang langsung melompat dan membeli instrumen evaluasi tanpa mempunyai tujuan yang jelas. Padahal tujuan tersebut membantu memilih instrumen yang terbaik.

Tentukan apakah ingin investasi jangka pendek, menengah atau panjang? Jika jawabannya investasi jangka panjang, maka emas adalah instrumen yang terbaik untuk saat ini.

Sedangkan saham, deposito, obligasi negara, serta peer to peer lending lebih cocok untuk dijadikan instrumen investasi jangka menengah hingga panjang.

4. Tidak Fokus pada Satu Instrumen Saja

Menempatkan seluruh uang pada satu instrumen saja bukanlah strategi investasi cerdas. Penting untuk melakukan diversifikasi instrumen. 

Arti dari diversifikasi sendiri adalah strategi pembelian lebih dari 1 instrumen untuk menghindari risiko kerugian jika performa salah satu instrumen sedang anjlok.

Baca Juga  Habis Uang Karena Ketipu Investasi

Jika hanya mengandalkan satu instrumen saja, misalnya saham, risiko kerugian sangat besar. Seperti yang sudah menjadi pengetahuan umum para investor, saham terkadang bergejolak dan tidak stabil. 

Jika hanya memusatkan aset pada saham, bisa-bisa kerugian yang ditanggung sangat besar akibat gejolak saham yang mana bisa menghilangkan keseluruhan aset. Namun jika mempunyai instrumen lain akan berbeda cerita. Aset tidak akan hilang semua.

5. Sesuaikan dengan Kondisi Finansial

Investasi yang cerdas adalah investasi yang memperhatikan kondisi finansial. Maksudnya, instrumen yang dibeli sesuai dengan keuangan yang ada. Tidak memaksakan untuk membeli instrumen yang dapat berujung memberatkan akibat tidak sesuai kondisi finansial.

Instrumen dijual dengan harga yang bervariasi, biasanya ada harga minimal tertentu. Misalnya investasi deposito, setidaknya calon investor harus menyiapkan dana minimal 10 juta rupiah. 

Begitu juga dengan saham, seorang investor saham harus mempunyai dana untuk membeli minimal 1 lot saham.

 

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

Newsletter Form

 

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berinvestasi

Pemahaman akan instrumen investasi dan kesiapan dana untuk membeli saja tidak cukup untuk mulai berinvestasi. Sebagai investor cerdas, hal-hal berikut perlu dijadikan pertimbangan sebelum memulai investasi:

1. Membuat Sumber Penghasilan Lain

Yang pertama adalah membuat lebih dari satu sumber penghasilan, terutama bagi investor yang berpenghasilan terbatas. Pasalnya kemajuan investasi sangat bergantung pada modal yang digunakan. Modal yang lebih besar dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat juga.

2. Berpikir Rasional dan Penuh Pertimbangan

Keuntungan dari investasi yang sukses memang menggiurkan. Akibatnya tidak sedikit orang yang melupakan risiko berinvestasi, apalagi Investasi saham. Investor harus mempunyai tujuan yang jelas dan ilmu yang dalam. 

Baca Juga  Contoh Surat Pernyataan Kepemilikan Tanah yang Sah

Jangan terburu-buru dalam mengambil langkah tanpa melakukan pertimbangan secara matang. 

Pertimbangkan apakah kemungkinan risiko kerugian sepadan dengan profit potensialnya. Selain itu, siapkan diri untuk mengantisipasi kerugian agar lebih mudah bangkit dari ambang kebangkrutan.

3. Terapkan Prinsip dan Strategi Investasi Cerdas

Strategi dan prinsip ini nantinya yang menjadi pedoman investor dalam mengambil keputusan. Jadi segala langkah atau keputusan yang diambil perlu diproses berdasarkan pertimbangan prinsip awal.

4. Mempunyai Dana Darurat 

Hal ini perlu diperhatikan bila investor merupakan pekerja dengan penghasilan terbatas atau pekerja lepas. Selain mengalokasikan sejumlah dana untuk keperluan investasi, maka alokasikan dana juga untuk dana darurat. 

Misalnya rutin menyisihkan 10% dari penghasilan untuk kebutuhan darurat. Dana darurat sangat disarankan oleh para financial planner untuk mengantisipasi sesuatu di kemudian hari. 

Dengan begitu, dana untuk keperluan investasi tidak dipotong akibat kebutuhan mendadak. Modal investasi yang naik turun tentu mempengaruhi performanya, dan relatif menghambat perkembangannya.

5. Disiplin dan Hadapi Ketakutan

Saham dikenal sebagai instrumen yang sering kali naik dan turun. Itu bukanlah hal yang baru dan tidak perlu khawatir berlebihan akan ketidakmampuan pasar saham. 

Untuk menyiasatinya, salah satu cara terbaik adalah berani mengambil risiko alias hadapi ketakutan tersebut. Temukan penyebab yang memicu ketakutan tersebut. 

Bentuk kedisiplinan berdasarkan performa perusahaan saham agar mempunyai kontrol atas jenis saham yang dibeli. Tak lupa untuk melakukan evaluasi setelah menjual saham tersebut.

6. Prioritaskan Minat Diri

Anggaplah investasi sebagai praktik mencari pengalaman baru. Cobalah melihat keuntungan investasi dari perspektif berbeda, pilih perusahaan investasi dengan visi yang sejalan dengan minat diri, bukan hanya menomorsatukan besaran keuntungan. 

Sebab apa yang terjadi di pasar saham bukanlah sesuatu yang bisa dikendalikan. Catatan lain, disarankan untuk memilih perusahaan berdasarkan tujuan perusahaan. 

Perusahaan yang mempunyai tujuan untuk kepentingan dunia mempunyai peluang yang lebih baik untuk investasi jangka panjang.

Dapat ditarik kesimpulan kalau investasi tidak hanya menguras modal untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar tidak didatangi kerugian. Itulah yang disebut sebagai investasi cerdas

Tujuannya untuk memaksimalkan potensi keuntungan dengan modal yang sewajarnya. Kalau mau tahu lebih lanjut tentang investasi, yuk kunjungi www.pipohargiyanto.com

Share artikel ini apabila bermanfaat

Ingin dapat update terbaru dari saya? Masukan email Anda, saya akan update informasi terbaru ke email Anda secara berkala

Newsletter Form

Dapatkan Buku Properti Ko. Mo. Do.!

Anda bisa dapatkan di: