Di zaman modern ini, jika ingin stabil secara finansial memang tidak bisa hanya bergantung pada satu pekerjaan. Apalagi, seiring berjalannya waktu kebutuhan hidup juga semakin tinggi. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memulai usaha, seperti menjalankan bisnis kontrakan misalnya.
Investasi di bidang properti kontrakan dapat dijadikan ladang mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Terlebih lagi, harga tanah mengalami kenaikan secara berkala. Wajar apabila bisnis properti sangat diminati banyak kalangan. Mengingat bidang bisnis ini memiliki peluang untung sangat menjanjikan.
Daftar Isi
7 Tips Memulai Bisnis Kontrakan untuk Pemula
Sebelum terjun di dunia bisnis properti, pemula sebaiknya memahami bagaimana cara menjalankan bisnis dengan strategi yang tepat agar usaha kontrakan berjalan lancar. Meskipun potensial, namun bisnis ini juga rentan terhadap risiko kerugian, terutama jika tidak direncanakan dengan matang.
Lantas, bagaimana cara memulai usaha kontrakan yang bisa menghasilkan banyak cuan? Berikut adalah tips yang bisa dijadikan bahan referensi untuk pemula:
1. Mencari Daerah di Kawasan Industri
Kawasan industri mengalami pertumbuhan secara signifikan. Pembangunan pabrik umumnya juga diikuti dengan pertumbuhan sektor lain, termasuk pusat perekonomian, pemukiman baru, komersil, dan juga bisnis yang dapat menaikkan rantai ekonomi di kawasan tersebut.
Area industri umumnya akan ramai dikunjungi para pencari kerja, termasuk perantau yang membutuhkan tempat tinggal sementara. Oleh sebab itulah, membangun usaha kontrakan di kawasan ini bisa menjadi pilihan tepat. Karena pangsa pasarnya sangat potensial.
2. Membandingkan Harga Tanah
Salah satu kunci keberhasilan bisnis kontrakan adalah kemampuan dalam memilih properti untuk investasi. Usahakan mencari lahan di lokasi strategis, namun harganya rendah.
Pasalnya, faktor harga sangat menentukan besar atau kecilnya modal yang harus dipersiapkan. Semakin rendah modal, maka semakin cepat kemungkinan dana akan kembali.
3. Memprediksi Masa Depan
Seorang pebisnis properti dituntut untuk dapat memprediksi masa depan suatu kawasan. Prediksi dapat dilakukan dengan cara melihat bagaimana perkembangan serta pembangunan infrastruktur, aktivitas ekonomi, dan juga rencana lain yang digagas oleh pemerintah.
4. Letak Strategis
Supaya bisnis kontrakan berjalan dengan lancar, pilihlah properti yang letaknya strategis. Dengan kata lain, rumah kontrakan berada di area yang dekat fasilitas umum, seperti mall, restaurant, supermarket, sekolah, rumah sakit, perkantoran, halte bus, dan sebagainya.
5. Tawarkan Desain Hunian Nyaman
Tidak bisa dipungkiri, bahwasanya desain bangunan memiliki daya tarik tersendiri. Beberapa desain yang bisa diaplikasikan contohnya adalah, kontrakan minimalis. Jangan lupa untuk melengkapi setiap ruangan dengan ventilasi udara agar penghuni merasa nyaman.
6. Menetapkan Harga Sewa
Tarif sewa merupakan salah satu faktor utama yang selalu dijadikan pertimbangan oleh calon penyewa. Jangan sampai menetapkan harga sewa terlalu mahal dengan tarif pasaran. Harga kompetitif atau lebih rendah akan memudahkan pemilik kontrakan mendapatkan konsumen.
Apabila tarif sewa di lingkungan sekitar dinilai kurang tepat, maka ada cara lain yang bisa digunakan dalam menentukan harga sewa, yaitu dengan rumus sewa rumah.
|
7. Memberikan Perlindungan Asuransi pada Properti
Perlu diketahui, kontrakan merupakan investasi jangka panjang dengan peluang menjanjikan. Akan tetapi, beberapa risiko dengan dampak negatif mungkin saja terjadi, misalnya properti mengalami musibah, seperti kebanjiran, kebakaran, dan lain sebagainya.
Untuk mengantisipasi bisnis kontrakan terserang kebangkrutan, sebaiknya berikan perlindungan ekstra, seperti mengasuransikan properti. Cara ini terbukti cukup efektif dalam memberikan perlindungan pada properti usaha kontrakan yang dijalankan.
Subscribe Sekarang
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Keuntungan Investasi Rumah Kontrakan
Masih ragu untuk terjun di dunia investasi properti rumah kontrakan? Berikut adalah beberapa keuntungan usaha kontrakan yang wajib dipertimbangkan:
a. Peminat Tinggi
Seiring dengan meningkatnya perekonomian kelas menengah di kalangan anak muda, kesadaran untuk hidup mandiri juga semakin tinggi. Salah satu upaya merealisasikannya adalah dengan menyewa rumah, baik untuk ditempati bersama keluarga kecil atau teman.
Pangsa pasar usaha kontrakan di kawasan perkotaan cenderung tinggi. Khususnya di lokasi strategis yang dekat dengan fasilitas publik dan akses kendaraan umum.
b. Tarif Sewa Mengalami Peningkatan Signifikan
Harga sewa rumah akan terus meningkat secara signifikan mengikuti pasaran properti. Dilansir dari beberapa sumber, pemilik bisnis kontrakan disarankan agar menetapkan tarif sewa tidak kurang 5% dari total harga jual rumah.
Misalnya, jika properti memiliki nilai Rp. 500.000.000, maka tarif sewa yang pantas adalah Rp. 25.000.000 per tahun. Umumnya, peningkatan harga rumah di area strategis berada di angka 10% – 15%. Namun, tergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi dan lokasi.
c. Capital Gain Relatif Tinggi
Istilah ini merujuk pada keuntungan yang didapatkan dari modal investasi. Saat investasi di bisnis kontrakan, maka pemilik akan mendapatkan laba dengan nilai yang lebih besar jika dibandingkan jenis investasi properti di bidang lain, seperti tanah misalnya.
Contoh, investasi tanah kosong. Selain tidak mempunyai manfaat langsung, pemanfaatan properti ini juga sangat terbatas, sehingga sulit meraih capital gain seperti yang diharapkan.
d. Dapat Digunakan Sebagai Agunan
Investasi rumah relatif lebih menguntungkan bagi pemilik. Salah satunya adalah karena properti ini bisa dijadikan agunan. Jika suatu saat membutuhkan dana dalam jumlah besar, seperti untuk mengembangkan bisnis, maka bisa menjadikan kontrakan sebagai agunan.
e. Bisa Membebankan Perawatan Kepada Penyewa
Saat menjalankan bisnis kontrakan, maka pemilik bisa saja membebankan perawatan pada penyewa. Hanya saja, perawatan yang dimaksud adalah jenis ringan, seperti menjaga kebersihan dan kerapihan rumah, merawat tanaman di taman, dan lain sebagainya.
Kekurangan Investasi Properti Rumah Kontrakan
Sebagaimana bisnis di bidang investasi lain, usaha kontrakan juga memiliki kekurangan yang harus dipahami oleh para pelaku usaha, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Capital Rate Relatif Rendah
Dalam bisnis kontrakan ada yang namanya capital rate atau penghasilan bersih dari aset dan anggaran. Kenapa relatif rendah? Hal ini dikarenakan tarif sewa kontrakan telah ditentukan sejak masa awal perjanjian, serta tidak terdapat biaya tambahan lain.
b. Risiko Bangunan Tidak Terawat
Jika mendapatkan penyewa yang tidak bertanggung jawab, maka ada risiko rumah menjadi kurang terawat. Bahkan, risiko terburuknya adalah rumah dibiarkan dalam kondisi rusak. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya buatlah kesepakatan di awal terlebih dahulu.
c. Jangka Waktu Sewa Pendek
Dibandingkan jenis investasi properti lain, jangka waktu sewa kontrakan relatif lebih pendek. Rata-rata pengontrak menyewa rumah selama 1 – 2 tahun. Hanya saja, tidak sedikit penyewa mengajukan perpanjangan sewa, terutama jika merasa betah tinggal di rumah tersebut.
d. Berisiko Digunakan untuk Hal Hal Negatif
Dari berbagai media yang kerap muncul di media sering disebutkan, bahwa rumah kontrakan juga rawan digunakan sebagai tempat menjalankan bisnis yang bertentangan dengan norma dan hukum. Apalagi, aturan yang diterapkan pada bangunan kontrakan cenderung bebas.
Ingin Merintis Bisnis Rumah Kontrakan Tapi Belum Memiliki Pengalaman?
Bisnis kontrakan memang memiliki peluang menjanjikan dalam menghasilkan cuan. Bagi yang tertarik untuk mendapatkan passive income dari investasi properti, namun belum berpengalaman sama sekali, maka bisa belajar langsung dengan ahlinya di https://www.pipohargiyanto.com/.