Dalam bidang investasi tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah investor. Investor adalah seseorang yang berinvestasi atau melakukan investasi di suatu bidang investasi tertentu. Investor juga dikenal sebagai penanam modal pada suatu perusahaan.
Pada saat berbicara tentang keuangan sekaligus investasi, kata investor ini akan selalu digunakan dan berkaitan. Dalam memahami dan menjalankan investasi maka seseorang harus terjun ke dalamnya dan menjadi investor.
Daftar Isi
Apa Itu Investor
Jadi, mari kita bahas lagi lebih lanjut tentang pengertian investor secara sederhana yaitu seseorang yang melakukan investasi, atau pelaku investasi. Definisi dari investasi itu sendiri adalah penanaman modal/uang di perusahaan atau suatu proyek, dengan tujuan untuk mendapat keuntungan.
Jadi, investor adalah penanam modal/uang atau seseorang yang menanamkan modal/uangnya di suatu usaha dan bisnis tertentu, dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Pengertian lainnya dari investor adalah orang yang ingin mendapat pengembalian uang, dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah deposito dari bank.
Untuk bisa mencapai hal itu maka mereka siap menghadapi risiko lain yang lebih tinggi supaya memperoleh imbalan yang besar. Para investor tersebut merupakan orang-orang yang mempunyai dana/biaya lebih untuk sebuah usaha/bisnis.
Seorang investor juga bijak tidak akan lupa bahwa mereka bisa saja kehilangan uang yang diinvestasikan tersebut. Namun mereka juga tahu apa yang sudah ditanam di sana juga bisa memberi keuntungan berlipat ganda.
Baca Juga : Apa Itu Investasi? Pahami Cara Kerja dan Tips Memilihnya Supaya Untung!
Jenis-Jenis Investor
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa investor adalah seorang penanam modal, untuk keuntungan berlipat. Maka dalam hal ini ada beberapa jenis investor yang wajib diketahui, terutama bagi orang-orang yang ingin berinvestasi berikut ini:
-
Investor Institusi
Seorang penanam modal intuisi merupakan suatu organisasi/perusahaan reksadana ataupun keuangan, yang menginvestasikan uangnya ke dalam saham serta jenis instrumen keuangan yang lainnya.
Mereka juga akan membangun portofolio investasi yang jumlahnya cukup besar. Mereka bisa mengakumulasi serta mengumpulkan uang yang berasal dari lebih dari satu penanam modal kecil, baik yang berupa orang pribadi atau perusahaan.
Maka jenis investor yang satu ini mempunyai pengaruh dan kekuatan yang besar, dan lebih besar dari jenis ritel yang dilakukan individu. Contohnya seperti reksadana, dana pensiun, atau dana lindung nilai.
-
Investor Ritel
Pengertian dari investor ritel adalah individu yang mengoperasikan investasi pada akunnya sendiri, atau sebagai perwalian dari individu.
Mereka tidak mendapat izin dalam menjadi anggota dari bursa saham manapun, tetapi harus membeli/menjual dari perantara dealer dan broker. Dari metode pemilihan sahamnya terdapat kelompok investor modal ritel seperti di bawah ini:
- Metode Saham Investasi Nilai
Merupakan metode yang khusus mencari sekuritas yang memiliki nilai intrinsik tinggi dibandingkan dengan nilai-nilai kapasitasnya.
- Metode Saham Investasi Pertumbuhan
Adalah metode yang lebih fokus pada pertumbuhan di suatu perusahaan dalam jangka panjang.
- Metode Saham Investasi Pendapatan
Yaitu jenis metode yang secara khusus dalam hal pembagian dividennya memilih saham yang ada di perusahaan-perusahaan yang loyal, maka pendapatan yang diperoleh akan rutin dan terbilang aman.
Baca Juga : Apa Itu Investasi Jangka Panjang : Tujuan, Jenis, Strategi & Tips Investasi
Subscribe Sekarang
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Cara Menjadi Investor
Cara untuk menjadi seorang investor terbilang relatif. Pertama, seorang investor bisa memilih akan menjadi investor yang bagaimana, apakah menjadi investor aktif atau yang pasif. Pilihan ini dilakukan untuk menentukan tujuan dalam berinvestasi.
Apakah akan menggunakan keuntungan yang diperoleh secara rutin dan nilainya besar, atau ingin keuntungan yang bersifat tetap tetapi dengan nilai yang tidak besar. Pilihan ini akan mengecil seiring dengan penentuan investasi apa yang akan digunakan.
Apakah yang pasif ataupun yang aktif. Kedua investasi tersebut memiliki strategi pasarnya masing-masing. Karakteristik dari investor aktif yaitu:
- Menjadi manajer portofolio.
- Selalu ingin memperoleh pengembalian rata-rata dari pasar saham serta mengambil keuntungan secara penuh, yang berasal dari fluktuasi harga dalam jangka waktu pendek.
- Bisa mengetahui kapan masuk/keluarnya obligasi, saham, dan aset apapun.
- Bisa menentukan sekaligus menganalisis kapan dan di mana saja harga akan berubah.
Sedangkan untuk karakteristik untuk investor pasif diantaranya:
- Jumlah pembelian dan penjualan dibatasi di dalam portofolio.
- Secara umum tahan pada godaan sehingga tak akan terpancing dengan penjualan ketika harganya sedang naik, dan membeli saat harganya sedang turun.
- Percaya dengan indeks ketika membuat sebuah keputusan keuangan tidak pada kondisi keuangannya saat ini.
Baca Juga : Inilah 7 Jenis Investasi Jangka Panjang dengan Keuntungan Besar!
Manfaat Menjadi Seorang Investor
Segala macam manfaat dalam menjadi seorang investor adalah hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan finansial, seperti di bawah ini:
-
Akan Memperoleh Keuntungan
Manfaat yang utama dari berinvestasi adalah mendapat keuntungan, dan tujuan utama dalam berinvestasi juga untuk memperoleh keuntungan dan juga bunga dari modal yang sudah ditanamkan.
Ketika seseorang berinvestasi maka mereka akan memperoleh bunga dari jenis investasi yang dipilih. Jumlah keuntungan tersebut bergantung pada risiko produk investasi yang digunakan.
-
Meningkatkan Aset dan Kekayaan
Ketika mendapat keuntungan dari investasi tentu nilai aset pun akan terus bertambah. Keuntungan tersebut dapat diinvestasikan lagi sampai investor tersebut memperoleh keuntungan lainnya. Itulah yang disebut dengan efek dari bunga yang berbunga.
-
Menghindari Terjadinya Inflasi
Keuntungan dan manfaat berikutnya dari menjadi investor adalah bisa menghindari inflasi dengan baik.
Apabila seorang investor memperoleh keuntungan yang jumlah rata-rata setiap tahunnya lebih besar dari rata-rata inflasi tahunan, maka uang tersebut akan terus bertambah.
Sebaliknya apabila jumlah bunga yang diperoleh lebih rendah dari nilai rata-rata inflasi secara tahunan, maka uang pun akan terus berkurang. Maka perhatikan lagi keuntungan apa yang nanti akan diperoleh dari investasi.
-
Dapat Memenuhi Kebutuhan di Masa Depan
Investasi juga akan membantu para investor dalam menyiapkan dana untuk kebutuhan di masa mendatang. Khususnya untuk jenis kebutuhan yang membutuhkan biaya dalam jumlah besar.
Apabila investasi ini dilakukan secara rutin maka nilai uang setiap tahun akan terus berkembang dan banyak. Kebutuhan seperti misalnya pembangunan rumah, menikah, atau rencana untuk pensiun bisa terwujud dengan berinvestasi dan menjadi investor.
Baca Juga : 11 Manfaat Investasi Sejak Dini Untuk Masa Depan
Strategi Menanam Modal Investasi
Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan dalam berinvestasi, seperti di bawah ini:
-
Tentukan Tujuan dan Keinginan
Tujuan utama menjadi investor adalah mendapatkan dividen, jual beli saham, dan kepemilikan dari suatu perusahaan. Maka tentukan dahulu tujuan di awal supaya dapat mengukur jangka waktu yang tepat, dalam mengakhiri investasi.
-
Hadapi Risikonya
Setiap investasi tentu memiliki risiko walaupun jenis investasi yang dipilih sifatnya konservatif tetap. Contohnya krisis ekonomi yang nantinya akan membuat investasi menjadi sulit cair atau sulit dijual. Tapi hadapi segala risiko dari investasi tersebut.
-
Mana yang Dipilih, Pengembalian Modal atau Keuntungan?
Tidak semua orang yang melakukan investasi hanya ingin keuntungan saja, karena banyak juga dari mereka yang ingin pengembalian modal. Maka tentukan juga mana yang akan dipilih saat akan berinvestasi.
Untuk pembelajaran dan informasi seputar investasi properti, coba kunjungi website resmi pipohargiyanto.com.